Kamis, 27 Oktober 2016

Pahlawan Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan

Kalau anda mendengar kata pahlawan, apa yang pertama muncul dalam benak pikiran anda? Seseorang yang telah meninggal dunia,yang berjasa bagi perjuangan kemerdekaan Indonoseia? Ataukah seorang superhero yang menyelamatkan kehidupan manusia, dan ketika meninggal diabadikan dengan sebuah gelar kehormatan? Atau apa?
Pahlawan Masa Lalu
Kita selalu senang dan bangga sekali bisa mengenang pengorbanan dan semangat juang para pahlawan di masa lalu yang gugur membela tanah air ini. Setiap tanggal 10 November kita melakukan peringatan itu. Hari ketika semangat arek-arek Suroboyo yang terdiri dari pemuda-pemuda Maluku, sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan pahlawan yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia lainnya makin memuncak.
Bung Tomo dalam ” Menembus Kabut Gelap; Pemikiran, Surat dan Artikel Politik (1955-1980)”, mengingatkan akan teladan seorang pahlawan sejati pada masa itu yaitu Jendral (Besar) Soedirman,
” Pahlawan Soedirman berada di medan yuda hanya dengan paru-paru sebelah, tetapi kepribadian serta semangat beliau tetap menjiwai segenap pejuang yang sedang mempertaruhkan segala-galanya.”1)
Semangat itu tidak lepas dari kebersamaan yang erat sebagai satu nasib satu tanggungan untuk memerdekakan bangsa, walau berbeda suku, agama, warna kulit dan bahasa.
Bapak Soeharto, dalam “Pandangan Presiden Soeharto tentang Pancasila” menjelaskan :
” Ya, kita memang berbeda-beda tetapi kita bertekad untuk bersatu!
Bhineka Tunggal Ika!
Apabila kita ingin bersatu, maka persoalan pokoknya BUKAN menghilangkan peerbedaan-perbedaan tadi. Itu adalah mustahil, karena bertentangan dengan kodrat. Biarlah perbedaan itu ada dan tetap ada. Yang kita usahakan adalah bagaimana perbedaan-perbedaan itu dapat mempersatukan kita dalam persatuan yang indah, seperti kesatuan warna-warni pelangi yang serasi.”2)
Demikianlah, perjuangan masa lalu itu berhasil karena adanya persatuan dan kesatuan yang terjalin erat. Semangat jiwa yang mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan golongannya atau bahkan pribadi yang lebih sempit lingkupnya.
Pahlawan Masa Kini
” Dan perjuangan kemerdekaan bangsa ini, telah sampailah pada saat yang membahagiakan. Dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat serta adil dan makmur”
Bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 itu mengingatkan kepada kita semua, bahwa perjuangan kemerdekaan adalah sebuah pintu gerbang untuk memasuki sebuah negara yang merdeka, bersatu, berdaulat dan juga adil dan makmur.
Kemerdekaan telah diraih,kesatuan sebagai bangsa masih kita pegang, meskipun keteguhannya mulai terlihat mengendur dengan pandangan-pandangan kelompok yang sempit apakah kedaulatan bangsa telah yang mulai marak. Dan apakah kedaulatan bangsa ini telah ditegakkan?! Dan tujuan kemerdekaan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur ini telah tercapai 100 persen.
Saya rasa belum. Untuk itulah perjuangan dengan semangat serta keberanian yang sama dengan para pahlawan pendahulu menjadi penting sekali diterapkan sekarang ini.
Mengutip pandangan Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan di Kabinet Kerja dari Presiden Joko Widodo saat memperingati Sumpah Pemuda menjadi menarik untuk dicermati : ” Sumpah Pemuda adalah tidak membiarkan natural resource yang begitu besar, utamanya dalam kekayaan kelautan, diambil oleh orang lain.”
Ini adalah bentuk kedaulatan yang semestinya berani kita perjuangkan. Perjuangan atas tanah, air, dan udara Indonesia. Dan selanjutnya mempergunakan hasil kekayaan tersebut bagi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Melawan tindakan korupsi dan mental pemalas menjadi penting sekali dilakukakan. Ini adalah perjuangan berkelanjutan. Pembangunan masyarakat itu sendiri, pembangunan manusia-manusia Indonesianya itu sendiri.
Senapas dengan itu, saya rasa apa yang telah diperjuangkan oleh Bapak Anand Krishna selama ini, untuk membentuk dan menciptakan masyarakat yang sadar, lewat latihan-latihan seni memberdaya diri serta meditasi, menjadi sangat berhubungan sekali dengan tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur itu.
Masyarakat yang sadar akan mengetahui apa tujuan kehidupannya di bumi Indonesia ini, untuk berjuang bersama, untuk berkarya bersama mencapai tujuan bangsa ini seperti apa yang diamanatkan para founding father.
Masyarakat yang sadar akan berdiri bersama dalam semangat kebersamaan dan bekerja tanpa pamrih karena ingin ikut mendharma-baktikan kehidupannya bagi masyarakat, bangsa serta dunia ini.
Kita meneladan semangat para pahlawan masa lalu, dan menerapkannya dalam masa kini. Sekarang ini kita membutuhkan pahlawan-pahlawan yang sudah bebas dari pamrih pribadi yang sempit, kalaupun dianggap pamrih maka itu adalah pamrih untuk memenuhi amanat serta janji kemerdekaan dari ketika awal republik ini dibentuk.
Dengan begitu, kita akan menjadi inspirasi dan teladan bagi calon-calon pahlawan masa depan yang akan selalu dibutuhkan bagi bangsa ini untuk terwujudnya masyarakat adil dan makmur dan ikut serta turut menciptakan kedamaian dunia.
Bukit Pelangi, 10 November 2014
******** Sumber: 1) Sutomo, Bung Tomo Menggugat,hal:188 2)Pandangan Presiden Soeharto tentang Pancasila,Yayasan Proklamasi, CSIS Jakarta,Juni 1977,hal:58
 sumber :klik disini


Peran mahasiswa dalam memaknai hari Sumpah Pemuda.

sumpah pemuda.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :


PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.





Makna Sumpah Pemuda
       Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita.

       Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

       Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersamasama.

       Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.

       Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”.
Bertolak Belakang

       Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, mengisi kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi nusa dan bangsa.


 Sumber : Klik Disini

Kamis, 20 Oktober 2016

WISATA PAGARALAM




Ayo datang ke pagaralam, nikmati dan rasakan suasana pergunugan dan wisata lainnya.
nikmati udara sejuk dan tenang kalo datang kesini menghilangkan stress anda kalo tidak percaya sihlakan datang karena disini pemandangan nya sangat indah terutama kebun teh nya  dan gunung dempo.



jarak tempuh dari palembang sekitar 6-7 jam , jarak tempuh dari kota jakarta sekitar 1hari.
mari kesini nyesel kalo gak kesini melihat indah nya alam , itu saja sekian terimakasih.

http://ranggaputra264.blogspot.co.id/

Minggu, 16 Oktober 2016


WISATA DANAURANAU


Mari kesini, nyesel kalo gak kesini melihat indah nya alam salah satu dari pulau sumatera yaitu (DanauRanau) danau ranau terbesar no2 di sumateraselatan setelah DanauToba  



Wisata nya sangat indah mari kesini kalo dari jakarta tinggal nyebrang pakai kapal dan tiba dilampung dan dari lampung 2-3 jam sampai ke danau ranau , kalo dari palembang bisa makan waktu 8jam ,iya pastinya anda lelah kan hehe tapi kalo anda udah berada di danau ranau pasti lelah anda terbayarkan.
ranggaputra264.blogspot.com